Resum Buku KEBUDAYAAN INDIS

Selasa, 21 Juni 2011

Bab I
Awal Kehadiran Orang Belanda

              Kedatangan bangsa barat membawa kebudayaannya sendiri.Sebelum VOC runtuh,pembangunan kota Batavia dilaksanakan dengan meniru kota-kota di negeri Belanda,dan diperkuat dengan perbentengan.J.P Coen yang hadir di Batavia pada tahun 1619,mendirikan kota Batavia yang diawali dengan membangun gudang penyimpanan barang dagang,yang kemudian di perkuat dengan perbentengan.Dan denyut jantung kota batavia berlangsung di dalam benteng.Para pejabat tinggi VOC membangun rumah peristirahatan dan taman yang luas yang di sebut LANDLUIS.Ciri landluis adalah bangunannya di huni oleh banyak anggota keluarga,yang terdiri dari keluarga inti dengan puluhan bahkan ratusan budak.
             Akibat desakan kebutuhan untuk menyesuaikan diri dengan iklim ,alam lingkungan ,kekuasaan dan tuntutan hidup sesuai dengan daerah tropis orang belanda mendirikan rumah dan peralatan hidup sesuai dengan daerah tropis sehingga untuk kepentingan ini mereka pun mengambil unsur budaya setempat.Kebudayaan Indis sendiri adalah tujuan universal budaya yang merupakan campuran unsur budaya Belanda dan pribumi.Kebudayaan ini muncul dari sekelompok masyarakat penghuni kepulauan Indonesia,khususnya keluarga keturunan Eropa dan Pribumi.Aparat pemerintah belanda(Binenlandsbestuur) yang tersebar di pelosok tanah air pun membuat berkembang percampuran gaya hidup Belanda dan Jawa.Suburnya budaya Indis,pada awalnya didukung oleh kebiasaan hidup membujang para pejabat Belanda.Saat itu,ada larangan membawa istri dan mendatangkan perempuan Belanda ke Hindia Belanda.Sehingga terjadilah percampuran darah dan melahirkan anak campuran.Pada tahun 1870 Terusan Suez dibuka dan perempuan dari negeri Belanda makin banyak ke Indonesia .Kehadiran mereka pun memperluas budaya.
            Penggunaan istilah gaya indis dalam pembahasan ini dikhususkan pada kebudayaan dan gaya hidup masyarakat pendukungnya yang terbentuk semasa kekuasaan pemerintahan Hindia Belanda di Indonesia,khususnya Jawa.Kata "INDIS" bagi bangsa indonesia pad waktu tertentu sangat hina ,biasanya digunakan untuk menyebut bangsa kelas rendah.Sebaliknya sebagai nama suatu gaya seni budaya,kata  "indis" justru dapat dijadikan pengingat yang menandai suatu babak zaman pengaruh budaya eropa di Indonesia yang hingga saat ini sangat mencolok dalam budaya indonesia.
Bab II
Masyarakat Pendukung Kebudayaan Indis
Sejak abad ke-18 sampai awal abad ke-20 muncul golongan masyarakat sosial baru sebagai pendukung kebudayaan campuran(Belanda-Jawa) di daerah penjajahan Hindia-Belanda.Ada 5 golongan masyarakat desa menurut Burger yaitu pamongpraja bangsa Belanda,pegawai Indonesia baru,pengusaha partekelir Eropa dan golongan akademisi Indonesia serta menengah Indonesia.Golongan terakhir justru kurang dianggap oleh keempat golongan di atas.Para bangsawan Jawa justru memperlakukan golonhan ke 5 sebagai wong cilik.
Golongan masyarakat kecuali wong cilik merupakan pendukung kuat kebudayaan Indis.Masyarakat kolonial di Hindia Belanda memiliki struktur yang bersifat semi feodal.Golongan intelektual pribumi atau keturunan,golongan pegawai pemerintah kolonial dan golongan bangsawan adalah kelompok utama pendukung kebudayaan Indis.Pemerintah kolonial ,yang memberi prioritas pada politik dan kepentingan modal ,beranggapan bahwa gaya hidup dan cara berfikir gaya indis adalah suatu yang tepat ,baik sadar maupun tidak.Anggapan tersebut menjadikan pemerintah kolonial lebih memperhatikan kesejahteraan rakyat jajahan dengan politik Etis-nya.
         Pada awalnya,yang menonjol adalah unsur yang bersifat subjektif,seperti solidaritas dan ras kesatuan dalam kelompok,rasa senasib,kehendak bersama baru gerakan itu berkembang sebagai gerakan sosial segolongan masyarakat kolonial untuk menciptakan kelas sosial tersendirui didukung oleh pejabat pemerintah kolonial khususnya oleh para priyayi baru dan golongan indo-Eropa.Unsur-unsur esensial yang menonjol dalam perkembangannya antara lain:penderitaan bersama sebagai golongan keturunan sebagai pejabat bawahan pemerintah kolonial ,sebagai golongan dalam tingkatan-tingkatan masyarakat jajahan yang merasa berbeda dengan rakyat kebanyakan di jawa dan sebagainya.Sedangkan faktor penentu perkembangan kebudayaan indis antara lain:adanya nasib dan penderitaan yang sama sebagaui rakyat jajahan,karena takdir dilahirkan dari campuran eropa dan Jwa,keinginan untuk dapat hidup lebih baik dari golongan masyarakat yang lain,karena pengabdian pada penguasa jajahan dan berentung karena mendapat pendidikan yang tinggi.
     Ada beberapa aspek pendukung kebudayaan Indis yaitu:
1.Aspek kognitif
Hl ini terkait dengan aktivitas dan meliputi berbagai objek,hal ini lebih sulit di artikan karena justru gaya indis berpangakl pada dua akar kebudayaan yaitu Belanda dan Jwa yang sangat berbeda.Untuk memahami perlu diketahui adanya pengertian fenomene kekuasaan kolonial dengan segala aspek dan proposinya.Misal rumah bagi orang Jawa adalah model alam mikrokosmos menurut konsep pikiran Jawa dan sebagainya,tidak ada pada alam pikiran Eropa.
2.Aspek Normatif
Aspek ini menunjukan keadaan yang dianggap sebagai hal yang berharga,yang menjadi tuntunan dan tujuan untuk memperoleh hidup yang lebih baik di bawah kekuasaan pemerintah kolonial.Contohnya rumah masih bergaya jawa,seseorang priyayi pejabat kolonial akan sangat sulit merundingkan sesuatu yang bersifat rahasia secara empat mata di ruang pendapa,sedangkan tamu-tamu lainnya ikut hadir mengelilinginya.
3.Aspek afektif
aspek ini yaitu tindakan kelompok yang menunjukan situasi.Aspek ini dikaitkan dengan aspek kehidupan berumah tangga terutama komposisi sebuah keluarga yang tinggal dalam sebuah rumah.
4.Komposisi sosial
ongang keturunan campuran sadar bahwa kebudayaan Belanda perlu tetap di unggulkan karena memang ingin menjaga martabat sebagai bangsa penguasa.Sementara itu,terjadi penyesuaian dengan iklim dan budaya Pribumi setempat yang akhirnya menumbuhkan budaya perpaduan yang di sebut indis.Pemahaman budaya Belanda tidak saja diterima dari anak keturunan orang belanda yang sudah tinggal lama di Jawa tetapi juga didapat langsung dari negeri Belanda.Kebudayaan indis memiliki ciri gaya hidup sebagai golongan masyarakat ,yaitu memiliki kompleksitas simbol yang menunjukan karakteristik priyayi.

0 komentar:

Posting Komentar